Makassar, 13 Februari 2025 – Fakultas Agama Islam, prodi Ekonomi Syariah baru-baru ini mendapatkan kesempatan mengikuti acara bedah buku bertajuk Sri Mulyani: The Authorized Biography No Limit – Reformasi dari Hati, sebuah karya yang menggali perjalanan hidup dan kontribusi Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dalam memajukan perekonomian Indonesia. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan wawasan baru tentang pemikiran ekonomi dan pentingnya reformasi dalam sektor keuangan.
Acara yang berlangsung di Aula Rangkong Gedung Keuangan Negara II Makassar dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka, di antaranya Wibawa Pram Sihombing, Kepala Perwakilan Kementrian Keuangan Sulawesi Selatan, Marzuki guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan Supendi Kepala Kanwil DJPb Sulawesi Selatan yang turut berperan sebagai pembahas buku. Dalam kesempatan ini, mereka mengungkapkan pentingnya memahami latar belakang dan pemikiran Sri Mulyani dalam konteks ekonomi global serta penerapannya di Indonesia, khususnya dalam reformasi keuangan dan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.
Supendi, dalam pembahasannya, menekankan bahwa Sri Mulyani bukan hanya seorang pemimpin yang sukses, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap prinsip-prinsip keadilan sosial dan ekonomi. Menurutnya, prinsip-prinsip tersebut sangat relevan dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif.
Marzuki guru Besar Universitas Hasanuddin, memaparkan bahwa buku ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana Sri Mulyani memimpin reformasi di sektor keuangan negara. Ia melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Sri Mulyani dapat menjadi contoh dalam mengembangkan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Acara bedah buku ini diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya peran pemimpin dalam mewujudkan reformasi ekonomi yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada pemerataan kesejahteraan sosial. Dengan antusiasme yang tinggi, peserta acara ini berharap dapat terus memperdalam pemahaman mengenai pentingnya kebijakan ekonomi yang berkeadilan.