Bedah Buku, PMII UIM Bahas Sejarah Kalam dalam Islam

Bedah Buku, PMII UIM Bahas Sejarah Kalam dalam Islam

Makassar – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Makassar (UIM) Cabang Metro Makassar menggelar diskusi bertajuk bedah buku “Geliat Pemikiran PMII” di pelataran Fakultas Ilmu Kesehatan UIM, Senin (13/10/2025).

Narasumber diskusi ialah pengurus PMII, mereka masing-masing ialah Moch. Taufik Hidayatullah dan Sudarmin. Sejarah pemikiran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan perkembangan ilmu kalam dalam sejarah Islam menjadi topik utama yang dipresentasikan dalam kegiatan ini.

Sudarmin menjadi narasumber pertama, ia menjelaskan terkait epistemologi Aswaja baik secara pemikiran tokoh maupun secara konsep teologis dalam perspektif Nahdliyyin.

”Aswaja tidak sekadar sebagai doktrin ideologis yang kaku, bukan juga hanya berbicara pada metodologi beragama yang berdasarkan pandangan asy’ariah dan maturidiah, lebih substansi asjawa merupakan manhaj al-fikr atau menjadi metodologi dalam berpikir yang sangat rasional dan moderat. Bagi kader PMII aswaja menjadi kaca mata prespektif dalam memahami, merespon dan mennentukan gerakan yang inklusif dan responsif terhadap segala dinamika sosial ditengah arus deras perubahan zaman”, ungkap darmin dihadapan puluhan aktivis PMII Metro Makassar.

Moch. Taufik Hidayatullah, narasumber kedua, ia banyak mengulas tentang sejarah pemikiran kalam Islam, ia memulai dengan membahas kembali tentang dinamika sosial masyarakat madinah pasca rasul wafat.

”pasca wafatnya Rasulullah saw, dimulai dari peristiwa Saqifah Bani Sa’idah, pembunuhan Khalifah Utsman, hingga Perang Shiffin yang menjadi titik awal lahirnya berbagai aliran teologi seperti Khawarij, Syiah, Mu’tazilah, Qadariyah, Jabariyah, hingga terbentuknya arus utama Ahlussunnah wal Jama’ah yang digagas oleh Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari,” jelasnya.

Taufik juga menambahkan pentingnya pemahaman sejarah bagi kader. “Pemahaman sejarah ini penting agar kader PMII tidak kehilangan akar, dan mampu memosisikan diri secara ideologis dalam konteks keislaman dan keindonesiaan,” tambahnya.

Diskusi berjalan hangat dan penuh antusiasme. Para peserta aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu ideologis dan keilmuan yang menjadi warisan PMII sebagai gerakan intelektual.

Kegiatan ini menjadi bagian pengembangan sumber daya kader PMII Komisariat UIM dalam bidang keilmuan. diskusi rutin menjadi alternatif strategis yang dilakukan oleh pengurus untuk meneguhkan intelektualitas tertutama dalam tradisi berpikir yang kritis, kontekstual yang tanggap terhadap dinamika sosial mahasiswa

Translate »