Makassar — Departemen Nahdatun Nisa Senat Mahasiswa Fakultas Agama Islam (SEMA FAI) Universitas Islam Makassar (UIM) kembali menyelenggarakan kegiatan ilmiah berupa diskusi tematik dengan tajuk “Konstruksi Sosial Gender dalam Budaya Lokal.” Acara ini berlangsung di Lantai 2 Gedung FAI UIM, Senin (27/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Fanina Sri Nirajati, Pengurus PMII Cabang Metro Makassar, sebagai narasumber utama. ia menyampaikan materi terkait bagaimana peran budaya lokal membentuk persepsi dan perilaku sosial terhadap gender di masyarakat. Dalam pemaparannya, Fanina menjelaskan bahwa konstruksi sosial gender tidak terlepas dari pengaruh tradisi, nilai, dan norma yang hidup di tengah masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman kritis terhadap budaya menjadi penting agar tidak terjadi bias atau ketimpangan gender yang merugikan salah satu pihak.
Diskusi ini dimoderatori oleh Aulia Fitri, kader aktif SEMA FAI UIM, yang dengan piawai memandu jalannya dialog antara narasumber dan peserta. Dalam sesi tanya jawab, para peserta yang mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa tampak antusias menanggapi isu-isu seputar kesetaraan gender, peran perempuan dalam budaya lokal, serta relevansinya dalam konteks pendidikan Islam.
Ketua Departemen Nahdatun Nisa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja SEMA FAI UIM Periode 2024–2025 yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa terhadap isu-isu sosial keagamaan, terutama yang menyangkut peran perempuan dalam masyarakat.
“Kami ingin menghadirkan ruang dialog yang membangun kesadaran kritis mahasiswa tentang pentingnya keadilan gender dalam kerangka budaya lokal dan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Selain menjadi wadah edukatif, kegiatan ini juga mempererat solidaritas antar anggota organisasi mahasiswa intra kampus, serta memperkuat kerja sama antara SEMA FAI UIM dan PMII dalam ranah intelektual dan sosial.
Dengan semangat “Perempuan Berdaya, Budaya Terjaga”, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda Islam yang sadar gender, kritis terhadap budaya, dan berkomitmen pada nilai-nilai keadilan sosial.