Universitas Islam Makassar telah mengadakan kembali penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Civilization Exchange & Cooperation Foundation (CECF). Kesepakatan ini langsung dilaksanakan oleh Rektor Universitas Islam Makassar, Dr. Ir. Hj. A. Majdah M Zain, M.Si, dan Presiden CECF sekaligus Pendiri Al-Basheer Seminary, USA, Prof. Dr. Imam Bashar Arafat. Acara tersebut berlangsung di Auditorium KH Muhyiddin M Zain UIM pada Sabtu (12/11/2022).
Dalam konteks ini, Rektor Universitas Islam Makassar dihadiri oleh Wakil Rektor I, II, III, dan IV, serta kepala biro, kabag, dan seluruh dekan dan dosen di bawah naungan UIM. Mereka mendapat arahan setelah penandatanganan perjanjian kerjasama ini.
Rektor UIM menyatakan, “Kerjasama ini mewakili semangat Program Merdeka Belajar yang diusung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Kerjasama ini sangat tepat untuk memperbarui metode pembelajaran yang telah berlangsung selama ini karena dalam konsep ‘Merdeka Belajar’, terdapat konsep kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan sendiri metode terbaik dalam menghadapi tantangan pendidikan era Society 5.0.”
Selama pidatonya, Rektor Universitas Islam Makassar berharap bahwa kerjasama ini akan memberikan manfaat dan harmoni ke depannya. Ia mengatakan, “Saya berharap bahwa setelah penandatanganan MoU hari ini, kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kita semua dan tetap menjaga harmoni. Kami juga berharap bahwa UIM akan menjadi kampus yang islami dan diminati oleh masyarakat Indonesia.”
Pada akhir acara ini, Prof. Dr. Imam Bashar Arafat, Presiden dan Pendiri Civilization Exchange & Cooperation Foundation (CECF) Amerika Serikat, sebagai lembaga independen internasional yang moderat dan non-pemerintah, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan ramah selama di Kota Makassar, khususnya dari seluruh komunitas akademik UIM.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dan ramah selama kami berada di Kota Makassar, terutama dari semua anggota komunitas akademik UIM. Selain menikmati kuliner yang lezat, kerjasama ini memiliki signifikansi strategis karena Universitas Islam Makassar adalah salah satu kampus terbesar Nahdlatul Ulama di Indonesia, yang menjalin kerjasama dalam berbagai sektor, terutama dalam pengembangan agama Islam,” ungkap Prof. Imam Bashar Arafat.